KONJUNGTIVITIS
Radang konjungtiva atau yang sering disebut dengan konjungtivitis, biasanya ditandai dengan mata merah.
perlu diidentifikasi apakah merahnya disebabkan oleh perdarahan subkonjungtiva atau karena pelebaran pembuluh darah subkonjungtiva.
- Gejala konjungtivitis
- Injeksi konjungtiva : biasanya karena pelebaran arteri konjungtiva posterior, dengan gambaran klinis pembuluh darah berkelok, konjungtiva merah dari bulbi menuju kornea dan ikut bergerak jika konjungtiva bulbi digerakan.
- Folikel : tonjolan pada konjungtiva, besarny +- 1 mm, landai, licin dan berwarna abu - abu kemerahan. dibawah folikel terdapat cairan keruh
- Papil Raksasa ( Cobble stone ) : seperti kerikil, berbentuk poligonal dan biasanya tampak pada bagian tarsus posterior
- Flikten : tonjolan berupa sel - sel radang kronik dibawah epitel konjungtiva atau kornea. warna keputihan, padat dan permukaan tidak rata. paling sering di limbus
- Membran / Pseudomembran : Masa putih padat yang menutupi konjungtiva. paling sering di konjungtiva tarsal. jika berupa endapan sekret dan muda diangkat masa disebut Pseusomembran. dan jika berupa koagulasi dan sulit diangkat disebut membran.
- Sikatriks : Sikatriks yang khas untuk Trakhoma berupa garis - garis putih halus pada konjungtiva tarsal posterior.
- Konjungtivitis berdasarkan penyebab
- Konjungtivitis Bakteri
- Konjungtivitis Virus
- Konjungtivitis Klamidia
- Konjungtivitis Alergi
2. Konjungtivitis Berdasarkan Gambaran Klinis
- Konjungtivitis Kataral
- Konjungtivitis Purulen. Mukopurulen
- Konjungtivitis Membran
- Konjungtivitis Folikular ( termasuk Trakhoma )
- Konjungtivitis Vernal
- Konjungtivitis Flikten
- Konjungtivitis Kataral
- Gambaran klinis adalah Injeksi konjungtiva dan hiperemi konjungtiva tarsal tanpa folikel, tanpa cobble-stone dan tanpa flikten
- pada konjungtiva kataral dapat berbentuk sekret serus, mukus atau muko-purulen tergantung penyebabnya
- dapat menyertai Blefaritis atau obstruksi duktus nasolakrimal
- apabila ada sekret maka dibuat sediaan langsung untuk mengetahui penyebabnya.
- penyebab : bakteri stafilokokus aureus, pneumokok, diplobasil morax axenfeld dan basil koch weeks ( sekret Mukopurulen ), virus Morbili dan herpes zoster oftalmik.
- pengobatan : bakteri - antibiotik tetrasiklin, kloromistin dll dan sulfosetamid. jika sekret banyak dapat diberi tetes mata. Virus - sulfasetamid / obat antivirus seperti IDU untuk infeksi herpes simplex
- Konjungtivitis Purulen, Mukopurulen
- Gambaran klinis : konjungtiva tarsal hiperemi spt pada konjungtivitis Kataral.
- konjungtivitis purulen ditandai sekret purulen spt nanah, kadang disertai pseudomembran sbg massa putih dikonjungtiva tarsal.
- pada orang dewasa biasanya disebabkan oleh bakteri gonokok
- pada bayi, terutama dibawah 2 minggu apabila ditemukan konjungtivitis maka perlu dipikiran 2 kemungkinan penyebab, yaitu gol neiseria ( gonokok atau meningokok ) dan gol klamidia ( klamidia oculogenital )
- diperlukan sediaan hapus untuk mengetahui penyebab
- konjungtivitis karena klamidia tidak menimbulkan komplikasi, sedangkan konjungtivitis gonokok menimbulkan komplikas ulkus kornea hinggan perforasi kornea yang dapat mengakibatkan hilangnya fungsi mata
- pada bayi, untuk profilaksis dapat diberikan salep mata antibiotik gol penisilin
- pengobatan :
- penderita harus dirawat diruang isolasi
- mata harus selalu dibersihkan dari sekret sebelum pengobatan
- setiap 15 - 30 menit diberikan salep mata penisilin. apabila keadaan radang sudah tenang, diberikan tiap jam
- selain itu diberikan injeksi penisilin atau tetrasiklin (resisten penisilin) sesuai umur
- Prognosis : jika tidak ada komplikasi dapat sembuh dalam 5 hari.
- Konjungtivitis Membran
- ditandai berupa membran/ selaput massa putih pada konjungtiva tarsal dan kandang - kadang menutupi konjungtiva bulbi
- konjungtivitis membran dapat disebabkan oleh bakteri streptokokus hemolitik dan difteria
- pada syndrome stevens johnson dapat disertai juga konjungtivitis membran
- konjungtivitis pseudomembran biasa disebabkan oleh infeksi hiperakut seperti pneumokok
- pengobatan :
- streptokok B hemolitik diberikan antibiotik yang sensitif
- difteria diberikan salep mata penisilin tiap jam dan injeksi penisilin sesuai umur. dewasa 1,2 juta unit selama 2 hari, anak - anak 50.000 unit / kgbb
- untuk cegah gangguan jantung karena difteria perlu diberikan antitoksin difteria 20.000 unit selama 2 hari
- pada syndrome stevens johnson perlu diberikan air mata buatan setiap jam dan antibiotik sesuai kebutuhan
- Konjungtivitis Folikular
- dikenal beberapa jenis, yaitu konjungtivitis Viral, Klamidia, folikular toxic dan folikular yang tidak diketahui penyebabya
- TRAKHOMA termasuk salah satu jenis Konjungtivitis folikular
- Konjungtivitis Folikular akut meliputi :
- keratokonjungtivitis epidemi
- demam faringo konjungtiva
- konjungtivis hemoragik akut
- konjungtivitis new castle
- inclusion konjungtivitis
- pada konjungtivitis folikular toxic lebih sering tanda radang tidak akut.
- Konjungtivitis Vernal
- paling banyak ditemukan pada usia 5 - 25 tahun. > 25 tahun kemungkinan konjungtivitis atopik
- gejala subjektif yang menonjol adalah rasa gatal dimata, terutama bila berada dilapangan terbuka atau terkena terik matahari
- pada pemeriksaan ditemukan konjungtivitis dengan tanda khas Cobble-stone di konjungtiva tarsal superior
- sekret mata mukoid, mukopurulen jika infeksi sekunder
- pada sediaan keroka konjungtiva dengan pewarnaan giemsa didapatkan banyak sel eosinofil
- komplikasi : keratitis kornea dan ulkus kornea
- pengobatan : kortikosteroid tetes atau salep mata. jika terdapat ulkus mata kontraindikasi steroid, ulkus diobati dengan antibiotik dan antiradang non steroid.
- Konjungtivitis Flikten
- paling banyak terdapat pada anak - anak
- penyakit lain yang dihubungkan dengan konjungtivitis flikten adalah TBC paru dan helmintiasis
- gejala pada mata ialah Flikten pada limbus, konjungtiva bulbi, konjungtiva tarsal dan kornea. apabila flikten pada kornea bisa mengakibatkan gangguan penglihatan
- jika peradangan berat maka dapat terjadi lakrimasi yang terus menerus sampai berakibat ekserna kulit
- keluhan lain seperti silau dan mata berpasir
- bakteri basil koch weeks dan stafilokok penyebab infeksi sekunder/ apabila ada sekret maka perlu diperiksa dengan pewarnaan gram
- Pengobatan :
- cari penyebab primer dan obati
- tetes / salep mata kortikosteroid lokal ( perhatikan ES dan KI )
- perbaiki keadaan umum anak
- pengobatan yang baik sembuh dalam 1 minggu dan tidak berbekas kecuali flikten di limbus dan kornea
Sumber : Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia. 2002. Ilmu Penyakit Mata.Jakarta: CV.Sagung Seto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar